Run For Your Life

Mencoba untuk menjadi manusia seutuhnya adalah konsep hidup gue di tahun 2024. Untuk yang sering melihat postingan gue di Instagram, pasti sangat familiar dengan resolusi gue di 2024. Gue bingung mau ngejar apa lagi, jadi yang gue kejar di tahun ini adalah kualitas hidup. Sehat tubuh, pikiran, dan jiwa. Kalau versi internasionalnya mind, body and soul. Mungkin banyak yang beranggapan bahwa mencoba untuk memperbaiki kehidupan seperti gaya hidup lebih baik dan menjaga zat-zat yang dimasukan ke tubuh bisa dibilang “ah sok sehat lo Do!” atau “ah awal tahun doang palingan”, atau “kenapa cuma di 2024 aja?” oke baiklah, gue akan jelaskan dalam tulisan yang bobotnya adalah 3 SKS ini.

Kenapa gue selalu memposting ke media sosial ketika sedang atau setelah berolah raga? karena media sosial adalah media yang bisa menggerakan netizen. Jadi, gue juga bagian dari netizen yang tergerak karena konten seseorang yang gue follow. Ada seorang KOL (Key Opinion Leader) di Singapura yang setiap selesai siaran sore selalu lari dengan jarak 10K. Bisa dibilang setiap malam dia lari, lalu diposting di instagram story. Saat itu 2019 gue tergerak untuk lari ya karena gue follow dia dan merasa tergerak dengan bisikan “Do! lo tuh penyiar radio dan Voice Over Talent. Lo butuh lari untuk kualitas napas ketika bekerja!” Jadilah gue check out smartwatch Mi Band di toko hijau. Ada alasannya gue beli smartwatch untuk lari, supaya gue konsisten karena budget besar sudah keluar (waktu itu cuma 400ribu sih harganya) tapi itu cukup ampuh membuat gue rajin lari. Gue inget banget untuk bisa 5k aja lebih dari 30 menit, karena di menit ke-30 gue baru menyentuh 3k. Itulah gambaran nyata pace keong ya adik-adik. Tapi dengan berjalannya waktu akhirnya gue terbiasa dan bisa menempuh 5k dalam waktu 30-an menit.

Banyak yang beranggapan bahwa gue melakukan lari supaya kurus. Padahal lebih dari itu, ternyata gue bisa cepat mengantuk setelah lari, lalu gue merasa fresh, dan ini sih yang paling berasa kalau gue lari minimal seminggu dua kali: “gue merasa napas gue panjang ketika sedang take voice over untuk klien”. Karena biasanya iklan yang gue kerjakan selalu tantangannya adalah baca cepat dengan satu napas. Untuk memperjelas tantangan pekerjaan gue, bisa lihat salah satu project Voice Over gue untuk sebuah iklan Grab Food ini.

Akan sangat berjuang dan banyak membuang waktu kalau saja saat itu gue belum terbiasa berolah raga, salah satunya yang rutin gue lakukan adalah lari. Karena briefing dari klien untuk project ini adalah mereka minta suara gue untuk terdengar playful, menarik perhatian tapi dalam durasi di bawah 10 detik. Bisa saja gue kerjakan dengan sepotong-sepotong tetapi pasti hasilnya tidak akan flawless seperti video di atas. Bisa sih, tetapi kasihan yang edit video, alangkah baiknya jika kita bisa bekerja dan mempermudah tugas orang lain, bukankah itu sangat menyenangkan?

Sampai pada kondisi bahwa lari sedang menjadi trend. Gila ya, gue sampai minder ketika beberapa hari yang lalu datang ke CFD Jakarta. Itu CFD kalau dilihat dari kejadian di lapangan namanya buka Car Free Day lagi tetapi menjadi Catwalk Free Day. Bayangin aja rata-rata yang lari di CFD menggunakan gear yang sangat ternama, dan berwarna cerah (banget). Gue sampai menanamkan ke diri gue sendiri sih. Sampai gue ngomong ke diri gue: “Do! kalau beli sepatu lari yang warna monochrome aja ya” ditambah satu lagi “Do! Sepatu lari ngga usah dipake ke kondangan” (asli gue pernah liat di salah satu kondangan). Kembali ke pembahasan CFD yang berubah fungsi, selain brand yang menempel di tubuh, kehadiran fotografer yang standby di trotoar atau JPO (jembatan Penyebrangan Orang) membuat Catwalk Free Day semakin gegap gempita gebyar kebyar pokoknya. Tetapi gue senang kok melihat fenomena lari menjadi sebuah trend (lah siapa gue?).

Gue pun baru saja kembali lari outdoor. Minggu lalu gue memberanikan diri untuk bergabung pada sebuah running club, ternyata menyenangkan bertemu dengan orang-orang baru, dan memiliki kepedulian yang sama yaitu berusaha konsisten untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Sebenarnya banyak yang diinvestasikan dari sebuah aktifitas lari ini, selain ada semangat untuk mencari sepatu dan perlengkapan lainnya untuk mendukung keberhasilan dalam melakukan lari yang saat ini sudah masuk di tahap budaya, ternyata ada hal lain yang berdampak langsung dalam sebuah investasi yaitu hidup yang lebih baik untuk masa depan. Ibarat kata capeknya sekarang untuk fit di masa depan. Itu juga yang gue perjuangkan untuk bisa mensupport performa gue ketika menjalani profesi ini. Ternyata menjadi seorang voice over talent, host, MC dan mengajar dibutuhkan tubuh yang fit. Mungkin gue ngga akan sanggup memenuhi keinginan klien ketika meminta gue untuk membaca cepat dengan intonasi yang meliuk-liuk yang dimana hanya bisa dilakukan dengan tarikan satu kali napas. Mungkin gue ngga akan sanggup untuk membawakan acara ketika sedang menjadi MC dengan suara yang powerful, harus menguras baterai sosial gue dan konsentrasi penuh pikiran dan tubuh ketika sedang di panggung membawakan sebuah acara. Banyak pengaruh yang diberikan dari sebuah disiplin lari. Gue menganggap ini adalah sebuah disiplin, bangun pagi, makan yang baik, istirahat atau tidur sesuai waktu supaya bisa bangun pagi, dan strength training.

Setuju ngga kalau kemewahan itu adalah kita bisa makan yang baik, olahraga (hampir setiap hari), dan tidur yang tidak hanya sekedar cukup tetapi nyenyak.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello,

If you need further assistance, our customer service team is ready to help you.